VALIDITAS DAN REABILITAS PENELITIAN KUALITATIF
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah Metodologi penelitian
Dosen
Pengampu: Abdul Mutolib

Disusun oleh
Muhammad
Mahfudh Fauzi
NIM
: 111522
Kelas : (B) PBA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH / PBA-B

VALIDITAS DAN REABILITAS PENELITIAN
KUANTITATIF
Penyusunan kerangka penelitian
berangkat dari problematika penelitian, sebab dari permasalahan akan
memunculkan tujuan penelitian, hipotesa penelitian, meskipun ada penelitian
yang berangkat tidak dari hipotesa. Untuk menjawab problematika, mencapai tujuan
penelitian, dan menguji hipotesa diperlukan data penelitian.Oleh karena itu
problematika penelitian yang dimunculkan hendaknya dijawab data penelitian.
Data yang diperoleh mempertimbangkan
validitas, realibilitas, dan obyektivitas. Sudah barang tentu dari berbagai
jenis penelitian kreteria tidak sama, seperti yang dikatakan Sugiyono (2007;
365) bahwa, “ pada penelitian kuantitatif untuk memperoleh data yang valid,
reliable dan obyektif perlu uji instrumen yang valid, reliable, dan obyektif
pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data
dilakukan dengan cara yang benar.”Sedangkan untuk penelitian kualitatif bukan
uji instrument melainkan uji data yang dikumpulkannya. Oleh sebab itu untuk
lebih jelasnya kita uraikan lebih lanjut.
Pengertian
a. Validitas
Ada beberapa definisi tentang
validitas diantaranya menurut Fraenkel (1993; 139) dikatakan bahwa, “ Validitas
menunjukkan kesamaan, pengertian maupun penggunaan masing-masing peneliti yang
berbeda dalam mengumpulkan data.” Sedangkan batasan validitas menurut Sugiyono
(2007; 363) dikatakan bahwa,”Validitas merupakan derajat ketepatan antara data
yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti.” Jadi dari kedua pendapat itu jelas batasan validitas adalah
berkenaan dengan derajat ketepatan, antara data obyek sebenarnya dengan data
penelitian.
b.
Reliabilitas
Menurut Fraenkel (1993; 146) dikatakan,” Reliabilitas
adalah konsistensi skor, dan stabilitas data dari instrument penelitian.”
Sedangkan menurut Sugiyono (2007; 364) dikatakan,” reliabilitas berkenaan
dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan.”
- Obyektivitas
Menurut Sugiyono(2007: 364) dikatakan,”Obyektivitas
menunjukkan derajat kesepakatan antar banyak orang terhadap suatu data.” Maksud
dari pengertian ini didasarkan pada prosentase kebenaran data disampaikan oleh
orang banyak.
Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif
Ada perbedaan
yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk mendapatkan data
yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah
instrumen penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji
adalah datanya. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas dalam
penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat interpretasi dan
konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai antara peneliti dan
partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan peneliti memiliki kesesuaian dalam
mendeskripsikan suatu peristiwa terutama dalam memaknai peristiwa tersebut.
Pengertian
reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif pun berbeda. Dalam
penelitian kualitatif sutau relaitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu
berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula.
Situasi senantiasa berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat
didalamnya.
Pelaporan
penelitian kualitatif pun bersifat individu, atau berbeda antara peneliti satu
dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang sama, apabila ada 5 peneliti
dengan latar belakang yang berbeda, akan diperoleh 5 laporan penelitian yang
berbeda pula. Peneliti yang berlatar belakang pendidikan tentu akan menemukan
dan melaporkan hasil penelitian yang berbeda dengan peneliti yang
berlatarbelakang sosiologi.
Oleh karena itu
penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat subyektif dan reflektif. Dalam penelitian
kualitatif tidak digunakan instrumen yang standar tetapi peneliti bertindak
sebagai instrumen. Data dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam
dengan hasil pengamatan, mendengar, persepsi, pemaknaan/penghayatan peneliti.
Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus
disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis
secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan
ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa
prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu.
Sedangkan
penelitian kualitatif dikatakan bersifat reflektf karena penelitian kualitatif
merupakan pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses
penelitian.
Menurut Prof.
Dr. Nana Syaodih S., validitas penelitian kualitatif dapat dicapai melalui
kombinasi sepuluh strategi peningkatan validitas, yaitu:
a. Pengumpulan data yang relatif lama.
Memungkinkan terkumpulnya data
secara lengkap dan ditemukannnya data yang berangsur sesuai dengan kenyataan.
b. Strategi multi metode.
Kombinasi teknik pengumpulan
data, antara lain, wawancara, observasi, studi dokumenter .
c. Bahasa partisipan kata demi kata.
Pengumpulan data maupun analisis
data dilakukan kata demi kata sehingga mendapatkan rumusan yang rinci.
d. Dekriptor inferensi yang rendah.
Pencatatan yang lengkap dan detil
baik untuk sumber situasi maupun orang menjadikan catatan dimengerti dan tidak
menimbulkan apersepsi yang berbeda.
e. Peneliti beberapa orang.
Data deskriptif
yang dikumpulkan dan disetujui oleh tim peneliti.
f. Pencatat data mekanik.
Data direkam baik mengggunakan
media audio, video, maupun foto sehingga ada pembuktian sesuai kenyataan.
g. Partisipan sebagai peneliti.
Menggunakan catatan-catatan yang
dimiliki partisipan untuk melengkapi.
h. Pengecekan anggota.
Pengecekan data ulang oleh
anggota peneliti yang lain.
i. Review oleh partisipan.
Meminta pada partisipan untuk mereview
data, dan melakukan sistesis semua hasil wawancara dan observasi.
j. Kasus-kasus negatif.
Mencari, mencatat, menganalisa,
melaporkan data dari kasus-kasus negatif atau yang berbada dengan pola yang
ada.
Pengujian Validitas Dan
Reliabilitas Penelitian Kualitatif
Menurut Prof.
Dr. Sugiyono, pengujian validitas dan reliabilitas data dalam penelitian
kualitatif meliputi uji kredibilitas, uji transferability, uji depenability,
dan uji konfirmability.
a. Uji Kredilibitas
Uji kepercayaan terhadap data
hasil penelitian kualitatif antara lain :
1) Perpanjangan pengamatan.
Peneliti kembali melakukan
pengamatan dilapangan/lokasi penelitian. Artinya hubungan peneliti dengan
partisipan/narasumber semakin akrab, terbuka, saling mempercayai sehingga tidak
ada informasi yang disembunyikan lagi.
2) Peningkatan ketekunan dalam penelitian.
Peneliti melakukan pengecekan
kembali apakah data yang yang telah ditemukan salah atau benar. Peneliti juga
dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis.
3) Triangulasi.
Pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
· Triangulasi
sumber.
· Triangulasi
teknik pengumpulan data.
· Triangulasi
waktu pengumpulan data.
4) Analisis kasus negatif.
Peneliti mencari data yang
berbeda atau behkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak
ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuannya, berarti data
yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
5) Memberchek.
Proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan
membercek untuk mengetahui sejauhmana data yang diperolh sesuai apa yang
diberikan pemberi data.
b. Uji Transferability
Transferability berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat
ditepkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, agar orang lain
dapat memahami hasil penelitian dan ada kemungkinan menerapkannya, maka
peneliti harus membuat laporan secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat
dipercaya.
c. Uji Depenability dan Uji
Konfirmability
Uni dependability dilakukan dengan mengaudit seluruh proses penelitian,
yaitu dilakukan oleh auditor yang independen. Uji Konfirmability hamper sama
dengan iju dependability, yaitu menguji hasil penelitian dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.Oleh
karena itu dua pengujian ini sering kali dilakukan bersama-sama.
Validitas, reliabilitas, dan
obyektivitas pada penelitian kuantitatif.
a.
Validitas penelitian kuantitatif.
Validitas suatu data berkenaan dengan derajat ketepatan antara data
lapangan dengan data yang dilaporkan oleh peneliti. Menurut Sugitono (2007;
363) dikatakan, validitas dibedakan menjadi dua yaitu validitas internal dan
validitas eksternal. Validitas internal berkaitan dengan berkenaan dengan
akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, misalnya disain
penelitianna tentang kandungan gizi dan nutrisi biji durian petruk, maka data
yang diperoleh tentang kandungan gizi dan nutrisi biji durian petruk, bukannya
dala lain.
Untuk mendapatkan data yang valid dalam metode kuantitatif diperlukan
instrumen yang valid, oleh karenanya diperlukan uji validitas instrument.
Validitas instrument menggambarkan tingkat instrument yang mampu mengukur apa
yang akan diukur (Suharsimi Arikunto; 2003: 219). Di sini dijelaskan ada dua
jenis validitas instrument penelitian yaitu: validitas logis dan validitas
empiris. Maksud dari validitas logis apabila instrument tersebut secara
analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan. Sedangkan
validitas empiris apa bila suatu instrument dapat mengungkap semua data yang
ditangkap oleh panca indera yang ada pada obyek di lapangan.
b.
Reliabilitas penelitian kuantitatif.
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Suatu data dikatakan reliabel bila diteliti oleh peneliti yang berbeda
diperoleh data yang sama, begitu juga bila dilakukan dalam waktu yang tidak
sama didapat data yang sama, tentunya berkenaan pada sampel yang sama. Contoh:
kadar alcohol pada minuman bermerk topi miring lebih dari 10%, dan
sangat membahayakan peminumnya. Minuman merk ini bila diteliti oleh peneliti
yang berbeda tetap data yang dihasilkan sama, begitu juga dilakukan berulang
kali juga sama.
c.
Obyektivitas penelitian kuantitatif
Obyektivitas berkenaan dengan derajat kesepakatan antar banyak orang
terhadap data, sekarang timbul pertanyaan apakah data yang disepakati antar
oaring banyak itu valid dan reliabel? Data yang obyektif memiliki kecenderungan
valid dan reliabel tetapi belum tentu semua data yang obyektif valid dan
reliabel. Apa lagi kalau data pada penelitian kualitatif berkenaan dengan
manusia tidak ada jaminan kesepakatan orang banyak itu valid dan reliabel,
karena manusia makhluk yang sangat komplek. Dahulu sebelum ada teori matahari
pusat tata surya, orang-orang mempercayai bumilah pusat tata surya dan itu
berlaku ratusan tahun, tetapi setelah ada pendapat seorang ilmuawan bahwa
matahari sebagai pusat tata surya hampir semua orang tidak percaya.
Dari penjelasan di atas jelas kiranya dalam penelitian kuantitatif data
hendaknya memiliki tingkat validitas, reliabilitas, dan obyektivitas. Untuk
mendapatkan data tersebut perlu instrument yang valid, sehingga dalam
penelitian kuantitatif yang diuji bukan datanya tetapi instrumennya.
Kesimpulan
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif
untuk mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau
data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan
peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Reliabilitas dalam penelitian
kualitatif bersifat individu, atau berbeda antara peneliti satu dengan peneliti
lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat
subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai instrumen. Namun
demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia harus disiplin
dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis
secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara sistematik, dan
ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir, persepsi peneliti tanpa
prasangka dan kecenderungan-kecenderungan tertentu. Pengujian validitas dan reliabilitas data dalam penelitian kualitatif
meliputi uji Kredibilitas, Uji Transferability, Uji Depenability, dan Uji
Konfirmability.
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2007. Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar